“Aku adalah aku yang engkau kenal,
tetapi aku bukanlah aku yang engkau ketahui” (Anonymous, 2013).
Kutipan itu saya kutip
dari seseorang. Kata-kata yang sederhana namun sarat makna. Mungkin di antara
kita pernah terlalu sok tau akan orang lain, malah mungkin terkadang merasa
lebih banyak tau dibanding orang itu. Tanpa sadar bahwa sebenarnya kita belum
cukup mengenal dan memahami seperti apa dan bagaimana orang tersebut.
www.tumblr.com
Itu lah manusia,
terkadang terlalu cepat menyimpulkan. Terlalu awal menghakimi. Tak jarang hanya
melihat segala hal dari permukaan. Bahkan untuk sesuatu yang belum pasti.
Hingga manusia nyaris lupa,
bahwa yang sebenarnya yang Maha Mengetahui segalanya itu hanyalah Tuhan. Termasuk
isi hati seseorang.
"Allah SWT Maha Mengetahui isi hati" (QS Ali Imran, 3:154).
Tidak hanya itu. Manusia
terkadang lebih sulit memaafkan ketimbang Tuhan sendiri. Mana mungkin kita
berani dan terlalu angkuh untuk tidak memberi maaf sedangkan Tuhan adalah Maha
Pemaaf?
Yaa, kita manusia. Bukan
Tuhan. Kita punya keterbatasan. Kita bukan pemilik kesempurnaan. Kita juga
bukan penentu jalan kehidupan.
Kita itu pemain. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin.